MAKALAH
INFEKSI
PADA MASA NIFAS
(EDOMETRITIS
DAN PARAMETRITIS)
NAMA
KELOMPOK :
1. Armeylia Tauri Santi
2. Desta
4. Fidia suci
lestari
5. Fitri
harianti
6. Meri Andani
Kelas : II C Kebidanan
Dosen Pembimbing : ida , Sst
POLITEKNIK KESEHATAN PROVINSI
BENGKULU
JURUSAN KEBIDANAN
TA. 2012/2013
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji
syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah ”ASUHAN NIFAS.
Dalam
penyusunan makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih
Pada semua
teman yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehinggga
penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dan tidak lupa juga
kami ucapkan
terima
kasih kepada Dosen kami yang telah membimbing kami.
Dalam
penyusunan makalah ini penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis
sendiri maupun kepada pembaca umumnya.
bengkulu,.........2013
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………….
BAB
I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….
A.
Latar
Belakang ……………………………………………………………………….
B.
Rumusan
masalah………………………………………………………………….....
C.
Tujuan…………………………………………………………………………………
BAB
II PEMBAHASAN……………………………………………………………………..
A.
EDOMETRITIS……………………………………………………………………
B.
PARAMETRITIS…………………………………………………………….……
C.
PENCEGAHAN
……………………………………………………………………
D.
PENGOBATAN SECARA UMUM…………………………………………….…
BAB
III PENUTUP…………………………………………………………………………..
A.
Kesimpulan…………………………………………………………………….............
B.
Kritik
Dan Saran…………………………………………………………………….,.
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Infeksi nifas adalah
semua peradangan yang disebabkan oleh kuman yang masuk
ke dalam organ genital pada saat persalinan dan masa nifas. Infeksi pada dan melalui traktus genitalis setelah persalinan disebut
infeksi nifas. Jenis infeksi yang paling sering ialah endometritis. Kuman-kuman
memasuki endometrium, biasanya pada luka bekas insersio plasenta, dan dalam
waktu singkat mengikutsertakan seluruh endometrium. Pada infeksi dengan kuman
yang tidak seberapa patogen, radang terbatas pada endometrium
Parametritis adalah infeksi jaringan pelvis
yang dapat terjadi beberapa jalan :Penyebaran melalui limfe dari luka serviks
yang terinfeksi atau dari endometritis.Penyebaran langsung dari luka pada
serviks yang meluas sampai ke dasar ligamentum
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa
pengertian infeksi edometritis pada masa nifas ?
2.
Apa
pengertian infeksi parametritis pada masa nifas?
3.
Bagaimana
pencegahan infeksi pada masa nifas ?
C.
TUJUAN
1.
Untuk
mengetahui infeksi edometritis
2.
Untuk
mengetahui infeksi parametritis
3.
Untuk
mengetahui penyebab infeksi edometritis dan parametritis
4.
Untuk
mengetahui bagaimana pencegahan infeksi pada masa nifas
BAB II
PEMBAHASAN
A. ENDOMETRITIS
Endometritis
adalah peradangan yang terjadi pada endometrium, yaitu lapisan sebelah dalam
pada dinding rahim yang terjadi infeksi.
Jenis infeksi yang paling sering ialah
endometritis. Kuman-kuman memasuki endometrium, biasanya pada luka bekas
insersio plasenta, dan dalam waktu singkat mengikutsertakan seluruh
endometrium. Pada infeksi dengan kuman yang tidak seberapa patogen, radang
terbatas pada endometrium.
Gambaran klinik tergantung jenis dan virulensi
kuman, daya tahan penderita, dan derajattrauma pada jalan lahir. Biasanya demam mulai
48 jam postpartum dan bersifat naik turun(remittens). His royan dan lebih nyeri dari
biasa dan lebih lama dirasakan. Lochiabertambah banyak, berwarna merah atau
coklat dan berbau. Lochia berbau tidak selalu menyertai endometritis sebagai gejala. Sering ada sub
involusi. Leucocyt naik antara15000-30000/mm³.Sakit kepala, kurang tidur dan kurang nafsu makan
dapat mengganggu penderita. Kalau infeksi tidak meluas maka suhu turun dengan
berangsur-angsur dan turun pada hari ke 7-10.Pasien sedapatnya diisolasi, tapi
bayi boleh terus menyusu pada ibunya. Untuk kelancaran pengaliran lochia,
pasien boleh diletakkan dalam letak fowler dan diberi juga uterustonika. Pasien
disuruh minum banyak.
·
Gejala klinis
- uterus pada endometritis agak membesar, serta nyeri pada perabaan dan lembek.
- Mulai hari ke-tiga suhu meningkat, nadi menjadi cepat. Akan tetapi dalam beberapa hari suhu dan nadi menurun dan dalam kurang dari satu minggu keadaan sudah normal kembali.
- Lochea pada endometritis biasanya bertambah dan kadang kadang berbau.
·
Klasifikasi
a. Endometritis
akut
Endometritis
akut adalah peradangan yang terjadi secara tiba – tiba. Pada endometritis akut,
endometrium mengalami edema dan hipereremi.
Penyebab:
·
Infeksi gonorrhea
·
Infeksi pada abortus atau partus
·
Kerokan endometrium
·
Adanya tindakan obstetric pada
endometrium
Gejala –
gejala:
·
Suhu tubuh meningkat
·
Terlihat sakit keras
·
Keluar lekore yang bernanah
·
Nyeri pada perabaan uterus dan sekitarnya
b. Endometritis
kronik
Endometritis
kronik adalah peradangan pada endometrium dikarenakan penyaki yang sudah lama
diderita oleh ibu.
Endometritis kronik ditemukan:
- Ibu penderita TBC
- Jika tertinggal sisa – sisa abortus dan partus
- Pada polip uterus dengan infeksi
- Pada tumor ganas uterus
- Pada salpingo-oofaringitis dan selulitis pelvis
B.
PARAMETRITIS
Parametritis adalah infeksi jaringan pelvis
yang dapat terjadi beberapa jalan :Penyebaran melalui limfe dari luka serviks
yang terinfeksi atau dari endometritis.Penyebaran langsung dari luka pada
serviks yang meluas sampai ke dasar ligamentum.Penyebaran sekunder dari
tromboflebitis. Proses ini dapat tinggal terbatas pada dasar ligamentum latum
atau menyebar ekstraperitoneal ke semua jurusan. Jika menjalar ke atas, dapat
diraba pada dinding perut sebelah lateral di atas ligamentum inguinalis, atau
pada fossa iliaka.
Parametritis ringan dapat menyebabkan suhu
yang meninggi dalam nifas. Bila suhu tinggi menetap lebih dari seminggu
disertai rasa nyeri di kiri atau kanan dan nyeri pada pemeriksaan dalam, hal
ini patut dicurigai terhadap kemungkinan parametritis. Pada perkembangan proses
peradangan lebih lanjut gejala-gejala parametritis menjadi lebih jelas. Pada
pemeriksaan dalam dapat diraba tahanan padat dan nyeri di sebelah uterus dan
tahanan ini yang berhubungan erat dengan tulang panggul, dapat meluas ke berbagai
jurusan. Di tengah-tengah jaringan yang meradang itu bisa tumbuh abses. Dalam
hal ini, suhu yang mula-mula tinggi secara menetap menjadi naik turun disertai
dengan menggigil. Penderita tampak sakit, nadi cepat, dan perut nyeri. Dalam ⅔
kasus tidak terjadi pembentukan abses, dan suhu menurun dalam beberapa minggu.
Tumor di sebelah uterus mengecil sedikit demi sedikit, dan akhirnya terdapat
parametrium yang kaku. Jika terjadi abses selalu mencari jalan ke rongga perut
yuang menyebabkan peritonitis, ke rectum atau ke kandung kencing.
C.
PENCEGAHAN
a. Masa Kehamilan
Mengurangi atau mencegah faktor-faktor
predisposisi seperti anemia, malnutrisi dan
kelemahan serta mengobati penyakit-penyakit
yang diderita ibu. Pemeriksaan dalam jangan
dilakukan kalau tidak ada indikasi yang perlu.
Begitu pula koitus pada hamil tua hendaknya
dihindari atau dikurangi dan dilakukan
hati-hati karena dapat menyebabkan pecahnya
ketuban, kalau ini terjadi infeksi akan mudah
masuk dalam jalan lahir.
b. Masa Persalinan
·
Hindari pemeriksaan dalam berulang, lakukan bila ada indikasi dengan
sterilitas yang baik, apalagi bila ketuban telah pecah.
·
Hindari partus terlalu lama dan ketuban pecah lama.
·
Jagalah sterilitas kamar bersalin dan pakailah masker, alat-alat harus
suci hama.
·
Perlukaan-perlukaan jalan lahir karena tindakan baik pervaginam maupun
perabdominal dibersihkan, dijahit sebaik-baiknya dan menjaga sterilitas.
·
Pakaian dan barang-barang atau alat-alat yang berhubungan dengan
penderita harus terjaga kesuci-hamaannya.
·
Perdarahan yang banyak harus dicegah, bila terjadi darah yang hilang
harus segera diganti dengan transfusi darah.
c. Masa Nifas
·
Luka-luka dirawat dengan baik jangan sampai kena infeksi, begitu pula
alat-alat dan pakaian serta kain yang berhubungan dengan alat kndung kencing
harus steril.
·
Penderita dengan infeksi nifas sebaiknya diisolasi dalam ruangan
khusus, tidak bercampur dengan ibu sehat.
·
Tamu yang berkunjung harus
dibatasi.
D.
PENGOBATAN SECARA UMUM
Pengobatan infeksi pada masa nifas antara
lain:
- Sebaiknya segera dilakukan kultur dari sekret vagina dan servik, luka operasi dan darah, serta uji kepekaan untuk mendapatkan antibiotika yang tepat.
- Memberikan dosis yang cukup dan adekuat.
- Memberi antibiotika spektrum luas sambil menunggu hasil laboratorium.
- Pengobatan mempertinggi daya tahan tubuh seperti infus, transfusi darah, makanan yang mengandung zat-zat yang diperlukan tubuh, serta perawatan lainnya sesuai komplikasi yang dijumpai.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Endometritis
adalah peradangan yang terjadi pada endometrium, yaitu lapisan sebelah
Dalam pada dinding rahim yang terjadi infeksi.
Parametritis ringan dapat menyebabkan suhu
yang meninggi dalam nifas. Bila suhu tinggi menetap lebih dari seminggu
disertai rasa nyeri di kiri atau kanan dan nyeri pada pemeriksaan dalam, hal
ini patut dicurigai terhadap kemungkinan parametritis. Pada perkembangan proses
peradangan lebih lanjut gejala-gejala parametritis menjadi lebih jelas. Pada
pemeriksaan dalam dapat diraba tahanan padat dan nyeri di sebelah uterus dan
tahanan ini yang berhubungan erat dengan tulang panggul, dapat meluas ke
berbagai jurusan. Di tengah-tengah jaringan yang meradang itu bisa tumbuh
abses.
.
B. SARAN DAN KRITIK
Seperti makalah pada umumnya sudah pasti tidak lepas
dari yang namanya kritik dan kesalahan dalam pembuatan dan penulisanya. Ini
semua dikarenakan keterbatasan kemampuan penyusun dalam menyusun makalah ini.
Namun penyusun akan berjanji dan berusaha untuk belajar dan merperbaiki
kesalahan dalam pembuatan makalah. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun agar dalam pembuatan makalah yang selanjutnya
dapat lebih baik baik lagi. Penyusun siap menerima kritik dan saran yang
diberikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar